Rabu, 16 November 2016

ANATOMI FISOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER



Anatomi Jantung
            Jantung adalah sebuah organ yang terdiri dari otot. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah sternum atau tulang dada disebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) disebelah posterior. Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) disebut juga basis kordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.

Kamar jantung terdiri dari sisi kanan dan sisi kiri jantung, masing-masing tersusun atas dua kamar, atriym dan ventrikel. Dinding yang memisahkan kamar kanan dan kiri disebut septum. Ventrikel adalah kamar yang menyemburkan darah ke arteri. Atrium adalah menampung darah yang datang dari vena. Perbedaan ketebalan dinding atrium dan ventrikel berhubungan dengan beban kerja yang diperlukan oleh tiap kamar.
Ø  Lapisan-lapisan Jantung
-          Endokardium
Merupakan lapisan jantung yang terdapat disebelah dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
-          Miokardium
Merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung, ototjantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
a.       Bundalan otot atria, yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basis kordis yang membentuk serambi atau aurikula kordis.
b.      Bundalan otot ventrikel, yang membentuk bilik jantung, dimulai dari cincin atrioventrikuler sampai di apeks jantung.
c.       Bundalan otot atrioventrikuler merupakan dinding pemisah antara serambi dan bilik jantung.
-          Perikardium
Adalah lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus, terdiri dari 2  lapisan yaitu lapisan pariental dan viseral yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung.

Ø  Katup-katup jantung
Katup jantung memungkinkan darah mengalir hanya ke satu arah dalam jantung. Katup yang tersusun atas bilah-bilah jaringan fibrosa, membuka dan menutup secara pasif sebagai respon terhadap perubahan tekanan dan aliran darah. Katup terdiri dari :
  • Katup atrioventrikular
Yaitu, katup antara atrium dan ventrikel.
-        Katup trikuspidalis
Terdapat  antara atrium dekstra (kanan) dengan ventrikel dekstra (kanan) yang terdiri dari 3 katup.
-          Katup bikuspidalis
Terletak antara atrium sinistra (kiri) dengan ventrikel sinistra (kiri) yang terdiri dari 2 katup.
Darah mengalir dari atrium ke ventrikel pada waktu diastol ventrikel.

·         Katup semilunaris
-          Katup semilunaris arteri pulmonalis
Terletak antara ventrikel dekstra (kanan) dengan arteri pulmonalis, tempat darah mengalir menuju ke paru-paru.
-          Katup semilunaris aorta
Terletak antara ventrikel sinistra (kiri) dengan aorta tempat darah mengalir menuju ke seluruh tubuh.
Darah mengalir dari ventrikel kiti ke aorta dan ke ventrikel kanan ke arteri pulmonalis pada waktu sistol ventrikel.


Ø  Denyut Jantung

Denyut nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompakan keluar jantung. Denyut dapat diraba pada arteri radialis dan arteri dorsalis pedis yang merupakan gelombang tekanan yang di alihkan dari aorta ke arteri yang merambat lebih cepat. Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, emosi, cara hidup dan umur.

Ø  Siklus jantung

Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu kontriksi (sistole) dan pengendoran (diastole) konstriksi dari ke-2 atrium terjadi secara serentak yang disebut sistole atrial dan pengendorannya disebut diastole atrial. Lama konstriksi ventrikel ± 0,3 detik dan tahap pengendoran selama 0,5 detik. Konstriksi kedua atrium pendek. Sedangkan konstriksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Perubahan dalam siklus jantung berupa :
1.      Pada waktu sistol :
-          Kontraksi isovolumetrik, kontraksi ventrikel menyebabkan katup mitral tertutup, tekanan dalam ventrikel meningkat  mencapai tekanan dalam aorta.
-          Fase ejeksi : tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam aorta, katup semilunaris aorta terbuka, darah didorong keluar dari ventrikel ke aorta
2.      Pada waktu diastol :
-          Fase relaksasi isovolumentrik, tekanan di dalam ventrikel kiri lebih rendah dari pada di dalam aorta sehingga katup semilunaris aorta tertutup dan menahan darah agar tidak kembali ke ventrikel.
-          Fase pengisian cepat, darah masuk ventrikel dari atrium karena tekanan dalam ventrikel lebih rendah dari pada atrium, katup atrioventrikular membuka.
-          Fase pengisian lambat, darah dari atrium masih mengalir sedikit ke ventrikel.
-          Fase sistole atrium, memompakan sedikit lagi darah yang ada di atrium.



Ø  Peredaran darah jantung
-          Arteri
Merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh bagian dan alat tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling besar yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding kuat dan tebal tetapi sifatnya elastis dan terdiri dari 3 lapisan yaitu,
1)      tunika intima/interna,
lapisan yang paling dalam sekali yang berhubungan dengan darah dan terdiri dari jaringan endotel.
2)      tunika media,
lapisan yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya elastis dan termasuk otot polos.
3)      tunika external/adventisia, lapisan yang paling liuar sekali terdiri dari jaringan ikat gembur yang berguna menguatkan dinding arteri.
-          Vena
Merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari bagian/alat-alat tubuh masuk kedalam jantung. Tentang bentuk sususan dan juga pernafasan pembuluh darah yang menguasai vena sama dan pada arteri. Katup-katup pada vena kebanyakan terdiri dari dua kelompok yang gunanya untuk mencegah darah agar tidak kembali lagi. Vena-vena yang ukuran besar diantaranya vena cava dan pulmonalis, vena-vena ini jg mempunyai cabang-cabang yang lebih kecil yang disebut venolus yang selanjutnya menjadi kapiler.

-          Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Diameternya kira-kira 0,008 mm. Dindingnya terdiri dari lapisan endotel. Bagian tubuh yang terdapat kapiler, rambut, kuku dan tulang rawan.

Ø  Daya pompa jantung
Dalam keadaan istrahat jantung beredar 70 kali/menit. Pada waktu banyak pergerakan, kecepatan jantung bisa dicapai 150 x/menit dengan daya pompa 20-25 liter/menit. Setiap menit jumlah volume darah yang tepat sama sekali dialirkan dari vena ke jantung. Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena-vena dekat jantung jadi membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam vena naik dalam jangka waktu lama.

Ø  Bunyi Jantung
Selama gerakan jantung, dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh katup-katup yang menutup. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katup atrioventrikel, dan bunyi kedua karena menutupnya katup aotra dan arteri pulmonar setelah konstriksi dari ventrikel. Bunyi pertama adalah panjang, yang kedua pendek dan tajam. Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lebih keras, tetapi bila arus darah cepat atau kalau ada kelainan pada katup maka terdapat bunyi bising.


Fisiologi jantung

Fisiologi otot jantung

Terdiri dari tiga tire otot jantung yang utama yaitu otot atrium, otot ventrikel, dan serat otot khusus pengantar rangsangan, sebagai pencetus rangsangan. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka dengan kontraksi otot yang lebih lama. Sedangkan serat khusus penghantar dan pencentus rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali sebab serat-serat ini hanya mengadung sedikit serat kontraktif malahan serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif dan serat ini menghambat irama.

Fungsi umum otot jantung
-          Sifat ritmisitas/otomatis
Berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar karena jantung dapat membentuk rangsangan (implus) sendiri.
-          Mengikuti hukum gagal atau tuntas
Bila satu sel otot jantung terangsang akan memberikan jawaban berupa seluruh jantung kontraksi.
-          Tidak dapat berkontraksi tetanik
Refraktor absolut pada otot jantung berlangsung sampai sepertiga masa relaksasi jantung, merupakan upaya tubuh untuk melindungi diri.
-          Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot

Sistem konduksi pada jantung, atas :
-          Sinoatrial node (SA Node)
Terletak pada dinding atrium kanan bagian superior, dekat dengan masuknya vena cava. Implus dari sini diteruskan ke seluruh otot dinding atrium dan merangsang potensial aksi dan dilanjutkan dengan kontraksi otot atrium.
-          Atrioventrikular node (AV Node)
Terletak pada dinding atrium bagian posterior, berbatasan dengan atrium kiri.



Ø  SISTEM SIRKULASI
Sistem sirkulasi terbagi atas sirkulasi sitemik (sirkulasi besar yang mencakup seluruh tubuh) dan sirkulasi paru (sirkulasi kecil).  Sirkulasi sistemik mengandung darah kaya O2 yang berasal dari paru, mulai mengalirkan darah dari pentrikel kiri, aorta, arteri besar, cabang-cabang arteri, arteriol, terus masuk kapiler, kembali kevenula, vena kecil, vena besar dan vena kava superior, dan inferior, kemudian masuk keatrium kanan.
Sirkulasi paru dimulai dengan pompaan darah dari ventrikel kanan yang menerima darah dari atrium kanan menuju arteri pulmonalis yang terus bercabang menjadi kapiler alveolus, kembali berkumpul menjadi venula, vena dan akhirnya masuk vena pulmonalis dan terus ke atrium kiri.


















Daftar Pustaka

Syaifuddin.2006.Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta ; EGC

ANATOMI FISIOLOGI SITEM PERNAPASAN



Saluran pernafasan dibagi atas saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan bawah.
Berikut saluran pernafasan atas:
1.      Hidung
Hidung merupakan pintu masuk pertama udara yang kita hirup. Udara masuk dan keluar melalui hidung, yang terbentuk dari dua tulang hidung dan beberapa kartilago. Terdapat dua pintu pada dasar hidung-nostril (lubang hidung), atau nares eksterna yang dipisahkan oleh septum nasal di bagian tengahnya. Lapisan tengah hidung adalah sel epitel bersilia, dengan sel goblet yang menghasilkan lendir. Udara yang di rongga hidung dihangatkan dan dilembabkan. Bakteri dan partikel polusi udara akan terjebak dalam lendir; silia pada lapisan mukosa secara continue menyapu lendir ke arah faring.
2.      Faring
Faring atau teggorokan adalah tuba muscular yang terletak di posterior rongga nasal dan oral dan di anterior vertebra servikalis. Faring dibagi menjadi 3 segmen, setiap segmen dilanjutkan oleh segmen lainnya; nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Bagian paling atas (superior) adalah nasofaring, yang terleak di belakang rongga nasal. Nasofaring berhubungan dengan nares internal dan ostium ke kedua tuba audiotorius, yang memanjang ke telinga tengah. Nasofaring adalah saluran yang hanya dilalui oleh udara, tetapi bagian faring lainnya dapat dilalui baik oleh udara maupun makanan, namun tidak untuk keduanya pada saat yang bersamaan. Bagian faring yang terletak di belakang mulut adalah orofaring; mukosa orofaring adalah epitel skuamosa bertingkat, dilanjutkan dengan epitel yang terdapat pada rongga mulut. Laringofaring merupakan bagian paling inferior faring. Laringofaring membuka ke arah anterior ke dalam laring dan ke arah posterior ke dalam esophagus. Kontraksi dari dinding muscular orofaring dan laringofaring merupakan bagian refkeks menelan.
3.      Laring
Laring sering disebut kotak suara, nama yang menunjukkan salah satu fungsinya, yaitu berbicara adalah saluran pendek yang menghubungkan laring dan trakea. Laring memungkinkan udara masuk ke struktur ini, dan mencegah benda padat agar tidak masuk ke dalam trakea. Laring menjadi tempat pita suara dengan demikian menjadi tempat pembentukan suara. Dinding laring terutama dibentuk oleh tulang rawan (kartilao) dan bagian dalamnya dilapisi oleh membrane mukosa bersilia. Kartilago laring terdiri atas 9 yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk struktur seperti kotak dan satu sama lainnya dihubungkan oleh ligament. Kartilago laring terbesar adalah kartilago tiroid, yang teraba pada permukaan anterior leher (pada pria disebut jakun). Epiglotis atau kartilago epiglotik adalah kartilago yang paling atas, bentuknya seperti lidah dan keseluruhanyya dilapisis oleh membrane mukosa. Selama menelan, laring bergerak ke atas dan epiglotis tertekan ke bawah menutup glottis. Gerakan ini mencegah masuknya makanan atau minuman ke dalam laring. Pita suara terletak di kedua sisi glottis. Selama bernafas, pita suara tertahan di kedua sisi glottis sehingga udara dapat masuk dan keluar dengan bebas dari trakea. Selama berbicara, otot-otot intrinsic laring menarik pita suara menutupi glottis, dan udara yang dihembuskan akan menggetarkan pita suara untuk menghasilkan bunyi yang selanjutnya diubah menjadi kata-kata. Saraf cranial motorik yang mempersarafi faring untuk berbicara adalah nervus vagus dan nervus aksesori.
Saluran Pernfasan Bawah.
  1. Trakea
Pipa udara atau trake adalah saluran udara tubular yang mempunyai panjang sekitar 10-13 cm dengan lebar 2,5 cm. Trakea terletak di depan esophagus dan saat palpasi teraba sebagai struktur yang keras, kaku tepat di permukaan anterior leher. Trakea memanjang dari laring ke arah bawah ke dalam rongga thoraks tempatnya terbagi menjadi bronki kanan dan kiri. Dinding bronki disanggah oleh cincin-cincin kartilago, otot polos dan serat elastic. Cincin kartilago ini berujung terbuka yang menghadap belakang seperti huruf C yang banyaknya sekitar 16-20 bauah. Ujung terbuka dari cincin ini dihubungkan oleh otot polos dan jaringan ikat, memungkinkan pelebaran esophagus ketika makanan ditelan. Cincin kartilago memberikan bentuk kaku pada trekea, mencegahnya agar tidak kolaps dan menutup jalan udara. Bagian dalam trakea diapisi oleh membrane mukosa bersilia yang memiliki sel PSCC (pseudostratified ciliated columnar) untuk mensekresi lendir.
  1. Bronkial dan alveoli
Ujung distal trakea membagi menjadi bronki primer kanan dan kiri yang terletak di dalam rongga dada. Di dalam paru-paru, masing-masing bronkus primer sedikit memanjang dari trakea ke arah paru-paru membentuk cabang menjadi bronkus sekunder, meski perpanjangan ini tidak simetris; cabang bronkus kiri memiliki sudut yang lebih tajam dari pada cang bronkus kanan. Hal ini megakibatkan benda asing yang tidak sengaja masuk akan tersangkut pada bronkus kanan. Pada dinding bronkiolus tidak terdapat kartilago; keadaan ini menjadi penting secara klinis dalam asma. Bronkiolus yang paling kecil berkhiar dalam kumpulan alveoli. Fungsi percabangan bronchial untuk memberikan saluran bagi udara antara trakea dan alveoli (sebagai tempat pertukaran gas).
Struktur Alveoli sangat efisien untuk mendukung terjadinya difusi gas. Setiap alveolus terdiri atas ruang udara mikroskopik yang dikelilingi oleh dinding yang tipis, yang memisahkan satu alveolus dengan alveolus lainnya, dan dari kapiler didekatnya. Dinding ini terdiri atas satu lapis sel skuamosa. Diantara sel epitel terdapat sel-sel khusus yang menyekresi lapisan molekul lipid  seperti deterjen yang disebut surfaktan. Surfaktan normalnya melapisi permukaan dalam dinding alveolar, bersamaan dengan selapis tipis cairan encer. Cairan ini dibutuhkan untuk menjaga agar permukaan alveolar tetap lembab, yang penting untuk terjadinya difusi gas melalui dinding alveolar.
  1. Paru-paru
Paru-paru terletak di kedua sisi jantung di dalam rongga dada dan dikelilingi serta dilindungi oleh sangkar iga. Bagian dasar setiap paru terletak di atas diafragma, bagian apeks paru (ujung superior) terletak setinggi klavikula. Pada permukaan tengah setiap paru terdapat identitas yang disebut hilus, tempat bronkus primer dan masuknya arteri serta vena pulmonary kedlam paru. Sebagai organ, fungsi paru adalah tempat terjadinya pertukaran gas antara udara atmosfer dan udara dalam aliran darah. Paru dibagi menjadi kompartmen yang disebut lobus. Paru kanan terdiri dari 3 lobus, dan kiri 2 lobus. Lapian yang membatasi antara lobus disebut fisura. Lobus kemudian membagi lagi menjadi kompartmen yang lebih kecil dan dikenal sebagai segmen. Setiap segmen terdiri atas banyak lobulus yang masing-masing mempunyai brokhiole, arteriole, venula, dan pembuluh limfatik. Dua lapis membrane serosa mengelilingi setiap paru dan disebut sebagai pleura. Lapisan paling luar disebut parietal yang melapisi dinding dada dan mediastinum. Lapisan dalamnya disebut pleura visceral yang mengelilingi paru dan dengan kuat melekat pada permukaan luarnya. Rongga pleural ini mengandung cairan yang dihasilkan oleh sel-sel serosa di dalam pleura. Cairan Pleural melicinkan permukaan kedua membrane pleural untuk mengurangi gesekan ketika paru-paru mengembang dan berkontraksi selama bernafas. Jika cairan yang dihasilkan berkurang atau membrane pleura membengkak, akan terjadi suatu kondisi yang disebut pleurisi dan terasa sangat nyeri karena membrane pleura saling bergesekan satu sama lain ketika bernafas.
  1. Toraks
Rongga toraks terdiri atas rongga pleura kanan dan kiri dan bagian tengah yang disebut mediastinum. Jaringan fibrosa membentuk dinding sekeliling mediastiunum, yang secara sempurna memisahkannya dari rongga pleura kanan, dimana terletak paru kanan, dan dari rongga pleura kiri yang merupakan tempat dari paru kiri. Toraks mempunyai peranan penting dalam pernafasan. Karena bentuk elips dari tulang rusuk dan sudut perlekatannya ke tulang belakang, toraks menjadi lebih besar ketika dada dibusungkan dan menjadi lebih kecil ketika dikempiskan. Bahkan perubahan yang lebih besar lagi terjadi ketika diafragma berkontraksi atau berelaksasi. Saat diafragma berkontraksi, difragma akan mendatar keluar dan dengan demikian menarik dasar rongga toraks kea rah bawah sehingga memperbesar volume toraks. Ketika difragma rileks, diafragma kembali ke bentuk awalnya.

Pembahasan Kasus
Dalam kasus dikatakan bahwa seorang anak dirawat di RS karena aspirasi kacan, dan ibunya mengatakan anak tersebut didapati tersedak dan batuk-batuk dan gelisah. Beberapa saat kemudian anak tersebut mengalami sesak nafas.
Tersedak pada anak ini terjadi karena makanan tersebut tidak dikunyah dengan sempurna sehingga tersangkut di tenggorokan atau saluran pernafasan. Seperti pada anatomi dan fisiologi yang telah disebutkan di atas, saluran pernafasan salah satunya adalah faring, dimana faring ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Diantara ketiga segmen tersebut, orofaring dan laringofaringlah yang dapat dilewati oleh makanan sehingga berisiko untuk tersedak. Makanan yang dari mulut diteruskan ke orofaring karena orofaring letaknya dibelakang mulut. Proses masuknya kacang ke orofaring tidak terjadi dengan sempurna pada anak tersebut sehingga terjadi reflex batuk oleh tubuh sebagai respon pertahanan. Akan tetapi anak tersebut tidak diberi pertolongan tambahan seperti air minum. Hal ini mengakibatkan tidak terjadi kontraksi dari dinding muscular orofaring dan laringofaring sehingga refkeks menelan pun tidak terjadi. Jika reflex menelan terjadi dengan normal, maka selama menelan, laring bergerak ke atas dan epiglotis tertekan ke bawah menutup glottis. Gerakan ini mencegah masuknya makanan atau minuman ke dalam laring dan kacang akan masuk ke esophagus. Akan tetapi karena tidak terjadi reflex menelan maka makanan kacang tersebut masuk ke dalam laring. Laring berfungsi sebagai tempat kotak suara dan penghubung ke trakea. Masuknya kacang ke laring menyebabkan gangguan pada masuknya udara sehingga anak tersebut menjadi sesak nafas. Orang yang mengalami  tersedak juga akan sulit berbicara sebab terganggunya udara masuk ke laring mengakibatkan tidak ada udara yang menggetarkan pita suara sehingga sulit untuk berbicara bagi orang yang tersedat. Bila kejadian ini tidak segera ditangani, dapat berakibat fatal bagi anak tersebut.

Daftar pustaka
Efendi, F. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
Gede, N. Y., dkk. (2002). Keperawatan medical bedah. Jakarta: EGC.
Yupu, S. (2004). Konsep dasar keperawatan anak..Jakarta: EGC.